Kaum Adam VS Kaum Hawa
Pembaca yang baik, sebelumnya terima kasih ya masih setia mampir di blog saya. Bahagia rasanya jika ada orang berkata senang terhadap tulisan saya dan menanti tulisan saya selanjutnya. Pembaca bagi seorang bloger awam seperti saya amat sangat berharga.
Kalau kemarin-kemarin
tulisan saya cenderung ditujukan untuk para wanita muslimah, kali ini saya
ingin berbagi tulisan untuk semuanya, baik laki-laki maupun perempuan. By the
way, hal apa sih yang lagi nge-Hits sekarang?
Hemmm....kita membahas tentang sifat kaum adam dan kaum hawa yang cukup signifikan yukk. Perbedaan sifat yang signifikan di antara laki-laki dan perempuan tidak jarang menjadi penyebab perselisihan di antara keduanya. Terutama di kalangan remaja yang sedang pacaran, wahh sifat keduanya perlu kita pahami baik-baik biar tidak salah faham.
Saya
pernah membaca kata-kata yang tertulis di Display Picture salah satu kontak BBM
saya. Saya lupa bagaimana persisnya kata-kata itu. Inti dari tulisan itu adalah
bahwa wanita dan laki-laki berbeda saat proses pacaran. Coba perhatikan
sekeliling kita, kebanyakan dari remaja yang sedang pacaran sekarang ini hubungan
yang pada awalnya dekat seiring berjalannya waktu malah semakin melonggar bukan
semakin membaik. Saya sering mendengar teman saya curhat dan mengatakan bahwa
cowok mereka semakin hari semakin menunjukkan sikap bosan dan acuh kepadanya.
Sikap bosan dan acuh ini terjadi pada saat mereka sudah pacaran. Padahal
dahulu, saat zaman pendekatan atau biasa
di singkat PDKT cowoknya itu bagaikan alarm yang selalu mengingatkan segala
hal.
Nahh dari perubahan sikap yang sering terjadi
seperti curhatan teman saya tadi, banyak perempuan yang mengatakan bahwa
laki-laki bagaikan makhluk yang kejam. Dia hanya datang, mengejar-ngejar hanya
saat dia terobsesi dengan wanita idamannya. Dia berusaha maksimal dan terlihat
amat sangat peduli dan perhatian hanya pada saat PDKT dan awal-awal jadian saja.
Sedangkan ketika sudah mendapatkan apa yang ia mau, ia acuh begitu saja.
Perhatiannya, sikapnya mulai berubah saat sudah mendapatkan apa yang ia
inginkan.
Berbeda dengan wanita yang
justeru semakin mencintai sang pacar ketika sudah menjadi sepasang kekasih.
Wanita lebih sering terlihat cuek dan acuh seolah tak mengharapkan laki-laki
yang mendekatinya pada saat PDKT. Kenapa? Karena wanita lebih pandai menyimpan
perasaannya untuk tidak ia tunjukan begitu saja kepada laki-laki. Mungkin
terkesan munafik atau jual mahal. Bukan seperti itu wahai laki-laki. Tahukan
kalau wanita lebih mengandalkan perasaan dibanding logika? Jadi jangan heran
jika wanita bersikap cuek saat PDKT. Juga jangan berpikiran negatif kepada
wanita yang mengatakan munafik dan semacamnya.
Ketahuilah wahai laki-laki,
sebagian besar wanita justeru semakin besar cintanya kepada pasangan. Dia akan
dengan sepenuhnya mencintai lelaki yang sudah setia padanya. Percaya tidak
percaya itulah yang sering terjadi disekitar kita.
Saya contohkan, ketika sedang PDKT laki-laki
akan rajin memberikan perhatian kepada wanita dengan sms dan telepon yang so
sweet seperti “udah makan belum nita? Udah sholat dzuhur belum nita? Udah mandi
belum nita?”. Semua hal yang ditanyakan pada cewek yang diincarnya yang malah
terkesan seperti ibunya si cewek. Lahhh ibu si cewek saja tidak serepot itu
memperhatikan anaknya. Belum lagi pada malam harinya sms “ jangan tidur
malam-malam ya cantik, jaga kesehatan. Good night..” ditambah emoticon bibir
manyun-manyun di akhir sms. Entah itu
sebenarnya minta di cium apa minta disundut sama puntung rokok. Jujur saya suka
geli sendiri kalau melihat yang seperti itu. Lalu paginya sms “hayoo bangun cantik, jangan lupa sholat subuh ya manis”. Sok
nyuruh shalat subuh padahal dia sendiri belum tentu shalat subuh. Haduhh capekk
deh.. *nepok jidat.
Sikap khas lainnya dari laki-laki yang sedang PDKT contohnya si laki-laki lebih sering ngajak jalan keluar, ngajak nonton bioskop, ngajak makan diluar , ngajak main ke mall dan lain sebagainya. Dan satu lagi, sering banget menawarkan diri untuk memberi bantuan, misal “nanti aku jemput kamu ya di halte” atau “ kamu jangan naik angkot, biar aku jemput aj”.
Pas
sudah pacaran beberapa bulan, misal sudah 3 atau 5 bulan saja perhatiaan di
atas akan berubah dengan sikap acuh para laki-laki. Yang tadinya handphone si
cewek sering berdering karena sms dan telepon yang masuk dari sang pacar untuk
mengingatkan segala sesuatu yang sebenarnya tidak penting berubah jadi sepi.
Jarang ada yang sms dan telephone lagi. Kalaupun ada paling satu sms sekali
saja. Itupun isi smsnya sudah tidak so sweet lagi "sholat.. sholat.." sudah kaya bapak-bapak
masjid yang lagi negbangunin masyarakat sholat subuh. :)
Pas
PDKT sering ngajak keluar, mungkin yang tadinya setiap hari berubah
menjadi seminggu sekali dan lama kelamaan jadi sebulan sekali , sampai jadi 3
bulan sekali. Kalau si cewek minta tolong jemput atau anterin ke suatu tempat
jadi banyak alasan. Lagi ada di luar rumahlah, lagi main sama temanlah,
motornya tidak ada lagi dipakai ayah, adik, atau ibu lah, dan alasan lainnya.
Padahal mah si cowok memang lagi malas, dan asyik tiduran dirumah sambil nonton
TV. Dan yang lebih parah bilang motor sedang dipakai anggota keluarga eh
ternyata dia lagi ngapelin cewe lain. ckckckck...
Berbeda dengan wanita, ketika
PDKT mungkin dia terlihat cuek dan gak peduli, coba perhatikan ketika sudah
pacaran, wanita akan terlihat lebih perhatian dengan lebih sering sms dan
telephone untuk sekedar mengingatkan sholat dan lain sebagainya. Bahkan ada
wanita yang pada saat PDKT tidak memperhatikan penampilannya, ketika sudah
pacaran jadi suka pakai baju yang lebih girly, manis dan suka pakai alat-alat
kosmetik, lebih suka make-up. Kenapa? Biar terlihat cantik di depan pasangan supaya pasangannya tidak kemana-mana matanya. :)
Perbedaan
sifat lainnya antara laki-laki dan perempuan saya baca dari salah satu
postingan Bang Darwis Tere Liye di akun
Facebooknya. Beliau mengatakan :
“Wanita itu amat ‘pengingat’,
kita tidak tahu sama sekali berapa lama kalimat-kalimat yang kita ucapkan akan
diingat oleh mereka. Dan menariknya masalah ini, laki-laki justreu ‘pelupa’.
Mereka bahkan bisa segera lupa janji-janji yang pernah diucapkannya kepada
wanita.
*tidak selalu begitu,
tapi tips ini bermanfaat memahami dua dunia yang berbeda laki-laki dan wanita.”
Wahai akhi, janganlah Anda mengucapkan janji-janji manis kepada wanita jika
memang Anda tidak berniat atau tidak sanggup untuk menepatinya. Wanita memang
tidak akan menagih janji mu secara terang-terangan karena mereka ingin
laki-laki mengerti bahwa jika sudah berjanji hendaklah menepati tanpa harus
ditagih. Namun laki-laki justeru memanfaatkan sikap wanita yang tidak mau
menagih janji sebagai suatu alasan untuk mangkir dari janjinya. Jika ditanya
“kenapa kamu gak nepatin janji kamu?” si laki-laki dengan enteng menjawab “
kamunya tidak pernah tagih sih, jadi aku lupa”. Gubrak!!!!!! Pacarmu bukan tukang penagih hutang ya akhi.. :)
Ketahuilah wahai laki-laki, tidak
ada satupun wanita yang suka diberi janji palsu. Mereka lebih suka tindakan
yang realistis. Mereka akan lebih menghargai laki-laki yang tidak mengumbar
janji. Lebih suka laki-laki yang berkata apa adanya dan langsung melakukan
tindakan dari pada banyak janji tapi tidak ditepati. Mungkin laki-laki tidak
menyadari bahwa setiap kata yang ia ucapkan akan diingat oleh wanita. Oleh
karena itu alangkah baiknya jika laki-laki tidak sembarangan berujar, jangan
sembarangan mengumbar janji. Lebih baik simpan dulu janji mu wahai laki-laki
jika memang Anda merasa belum bisa menepatinya.
Dan untuk ukhti, alangkah lebih
baik jika ukhti tidak langsung merasa senang jika dijanjikan sesuatu oleh
laki-laki. Jika ada laki-laki yang memberi mu janji, ingatkan laki-laki itu
untuk mengucapkan InsyaAllah jika dia lupa. Bagaimanapun manusia hanya bisa berencana, Allah lah yang menentukan. Sebagai wanita, jangan pula ukhti memancing laki-laki untuk
memberi janji-janji kepada ukhti. Kalau ukhti sendiri yang pancing laki-laki
untuk berjanji lalu ujung-ujungnya tidak di tepati kan yang sakit hati ukhti
sendiri toh?
Namun contoh di atas tidak selalu
benar. Masih ada kok pasangan yang saling memberi perhatian saat sudah pacaran,
tidak berkurang perhatiannya dan malah semakin sayang. Baik itu dari pihak si
cewek maupun dari pihak si cowok. Saya
ingin kembali mengutip perkataan Bang Darwis Tere Liye diakhir tulisan tadi
bahwa “tidak selalu begitu, tapi tips ini
bermanfaat memahami dua dunia yang berbeda laki-laki dan wanita”.
Wanita
dan laki-laki adalah sama-sama makhluk
Allah yang tidak sempurna, tempatnya salah dan khilaf. Siapapun tidak
berhak men-judges sesama manusia. Bagaimanapun kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Namun tulisan yang saya muat ini hanya
sekedar opini yang saya temui sehari-hari. Saya tidak mengatakan bahwa
laki-laki itu mahkluk jahat, kejam, tidak peka dan lain sebagainya. Juga saya
tidak membela kaum saya, kaum wanita. Saya sebagai wanita biasa merasa banyak
kekurangan. Semua dikembalikan lagi kepada pembaca, ini
hanya hanya sekedar opini.
Syukron :)
Syukron :)
Komentar
Posting Komentar