Serunya Baca Novel
Assalamualaikum, akhi
dan ukhti…
Bagaimana kabarnya hari ini? Doa terbaik untuk semuanya, semoga selalu
dalam keadaan sehat walafiat dan yang terpenting selalu dalam ridha-Nya.
Amiin..
By the way saya mau cerita soal
salah satu hoby saya.Boleh? :)
Siapa yang suka baca novel? Saya? Wahhh kalau saya sih suka, malah pakai
BANGET.
Membaca novel adalah salah satu hoby saya yang masih bertahan sampai
saat ini. Kenapa? Hoby saya yang lain sudah jarang dan hampir tidak pernah saya
lakukanm lagi. Tapi membaca novel, masih sering saya lakukan jika ada waktu luang.
www.novelfurniture.com |
Akhi dan ukhti sering nonton
film yang ceritanya diangkat dari sebuah novel? Bagi yang suka baca novel
kemudian ceritanya diangkat menjadi film, lebih suka mana? Cerita di novel atau
dil film?Lebih bagus mana?Di film atau di novel?
Kalau saya pribadi, dari semua
film yang ceritanya diangkat dari novel yang pernah saya baca, saya berpendapat
cerita di novel jauh lebih baik, lebih bagus, lebih dalam dari pada di film. Ya
pasti lebih dalam di novel karena di film cerita lebih dipersingkat dari cerita
aslinya. Mengambil moment penting yang bisa di visualisasikan melalui film.
Jika semua moment di visualisasikan ke film kebayang kan berapa durasi film
tersebut? Dan saya pun memaklumi itu.
Itulah mengapa saya memilih
lebih suka membaca novel dibandingkan menonton film. Cerita yang tersaji di
novel jauh lebih jelas dan menarik dengan segala macam konflik dan alur yang
menantang.
Ada beberapa orang yang bilang
ke saya, “ Ngapain sih, Mel, baca novel? Ngabisin waktu. Capek ngebayanginnya. Mending
nonton filmnya sudah di ringkas dan tinggal nonton aja tanpa harus membayangkan
atau mengimajinasikan adegan yang ada dalam novel.”
Ada benarnya juga loh yang
bicara seperti itu. Dengan menonton filmnya langsung kita tidak perlu capek-capek
baca alur cerita yang panjang dan detail. Tidak perlu membaca kertas yang
tebalnya bisa mencapai 1000 lembar seperti novel Harry Potter ke 5. Tidak perlu
membayangkan adegan seperti apa yang digambarkan di novel.
Namun saya tetap memilih membaca
novel ketimbang menonton langsung filmnya. Walaupun dengan imbalan capek
membaca beratus-ratus lembar halaman buku, saya tetap menyukai hoby saya yang
satu ini. Walaupun beberapa aktifitas saya terganggu karena lebih mendahulukan
menyelesaikan cerita novel yang saya
baca. Membaca novel merupakan addict bagi saya.
Saya suka semua macam novel. Novel terjemahan ataupun novel Indonesia
asli. Novel fiksi ataupun novel ilmiah. Satu yang belum saya baca adalah novel
biografi. Saya belum pernah membacanya. Tapi sepertinya saya akan suka dengan
novel jenis itu.
Bagi saya membaca novel merupakan hoby dengan kepuasan
tersendiri. Membaca novel mampu membangkitkan imajinasi saya dalam berkhayal.
Dengan membaca novel saya jadi terlatih untuk membayangkan kejadian dan detail
peristiwa yang dijabarkan oleh si penulis. Selain itu, membaca novel juga membantu kita
untuk berimajinasi sepuas yang kita mau, semenarik mungkin sesuai dengan keinginan kita, yang
belum tentu bisa dijabarkan oleh sutradara dalam film .
Situasi bahagia, sedih, kecewa, bisa saya rasakan sendiri. Saya bisa
berimajinasi tentang latar tempat, baik itu latar berupa alam, rumah, kapal, hutan
dan lain sebagainya. Saya bisa berimajinasi bagaimana situasi yang ada dinovel
itu. Saya juga bisa berimajinasi soal wajah para tokoh cerita di novel sesuai
arahan penulis. Membayangkan bagaimana sosok penyihir-penyihir yang digambarkan JK Rowling, sosok Zainudin
dan Hayati dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan tokoh
lainnya. Novel juga membuat saya seolah-olah
masuk di dalam cerita dan ikut mengalami kejadian seperti yang diceritakan
novel. Itu semua merupakan kepuasan yang bisa saya dapat hanya dengan membaca
novel, dan tidak bisa saya dapat ketika menonton film.
Menonton film justru membuat saya jadi malas berimajinasi, karena semua
peristiwa dan adegan yang saya lihat merupakan sesuatu yang saya dapat secara
instan.Terlebih lagi saya adalah tipe orang yang tidak bisa mencerna alur film
dengan mudah, dan butuh rincian yang detail.
Beberapa novel yang sudah saya baca, seperti Harry potter (lengkap), Percy
Jackson (tidak lengkap), Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 , Bumi Cinta,
Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk, Love Sparks In Korea, Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, Edensor , Maryamah Karpov , Kerudung Merah Kirmidji, Negeri 5 Menara,
Perahu Kertas,dan novel lainnya. Maaf ya tidak bisa disebutkan semuanya saya
lupa novel apalagi yang pernah saya baca, hehe…
Dari sekian banyak novel yang saya baca, Harry Potter merupakan novel
favorit saya. Sampai saat ini saya masih sangat kagum kepada JK Rowling yang
memilki imajinasi tidak ternilai hingga mampu membuat novel sesempurna Harry Potter. Mampu menciptakan dunia sihir dengan
karakter-karakter yang unik dan
mantra-mantra sihir yang asing.
pixabay.com |
Saking kagum dan tergila-gila dengan Harry Potter, saya membaca setiap
buku lebih dari sekali. Minimal saya baca hingga 2 kali.Tidak pernah saya bosan
membacanya.Mungkin saya pernah baca 1 buku hingga 5 kali.Saya lupa itu novel
yang keberapa.Tapi epsidoe favorit saya adalah yang ke 5.
Meskipun tebalnya minta ampun, tapi saya tetap setia membacanya. Bahkan
saya dulu baca novel yang ke 5 yang jumlah halamannya 1000 halaman, saya cuma
butuh 2 hari. Dulu saya baca saat masih SMP. Tugas saya dulu banyak, Selain
sekolah saya juga bantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah mulai dari cuci piring,
cuci baju dan beres beres rumah. Akibat kecanduan novel Harry Potter itu, saya
sampai cuti melakukan pekerjaan rumah selama 2 hari. Sepulang sekolah
kegiatan tiada lain adalah membaca novel
sampai pada waktu tidur malam. Ibu saya
sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah saya.
Dulu, saat SMP saya punya teman yang hoby baca novel namanya Maya. Bahkan sampai saat ini hoby kami masih sama. Jika sudah kumpul berdua yang dibahas adalah novel. Novel apa yang pernah dibaca, gimana ceritanya, siapa penulisnya, dan dapat referensi dari mana. Saling kasih saran novel ini bagus, novel ini biasa saja, dll. Ada saja yang dibahas soal novel jika sudah berdua sama teman saya yang satu itu. Hingga saat ini saya belum dapat teman baru yang hoby baca novel seperti halnya Maya.
Dan yang lucu, kami berdua adalah pelanggan setia peng-ante novel Harry Potter. Dulu yang punya novel Harry Potter itu jarang, dan mau beli pun masih mahal harganya. Alhasil kami berdua cari siapa yang punya, Jika sudah ketemu saling kontak satu sama lain. Dan masuk dalam antre pinjaman. Siapa cepat dia dapat. Hehe perjuangan banget loh dulu untuk bisa baca novel sekeren Harry Potter.
Saat membaca novel tidak jarang saya bertingkah seperti orang punya
gangguan jiwa.Saya sering ketawa dan nangis sendiri jika sudah terhanyut dalam
cerita novel. Bahkan suka marah-marah sendiri kalau sudah kelewat jengkel sama
tokoh yang digambarkan si penulis. Beneran, suer.
Kadang adik dan orang tua saya bingung dengan tingkah saya. Mata sembab
sudah hal yang biasa dilihat keluarga di rumah jika saya usai membaca
novel. Paling mereka cuma ngelirik saya dengan tatapan aneh.
Ya, saya bisa terhanyut dalam cerita yang dibuat oleh penulis. Saya mudah
mengimajinasikan perasaan yang digambarkan dengan detail. Salah satu novel yang
membuat mata saya sembab dan menguras emosi adalah Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck. Penulis termahsyur Indonesia, Bapak Buya Hamka mampu
menggambarkan derita yang dialami Zainuddin. Membuat air mata mengalir begitu saja
saat membayangkan nasib malang yang dialami Zainuddin. Pak Buya Hamka juga
sukses membuat saya jengkel setengah hati pada Hayati. Wanita itu terbayangkan
oleh imajinasi saya dengan gambaran sifat jelek yang sempurna.
Masing-masing novel mempunyai kisah tersendiri bagi saya. Setiap novel
yang saya baca memiliki daya tarik tersendiri bagi emosi saya. Ada yang membuat
saya terhanyut dalam kebencian, kemarahan, kebahagian , bahkan semangat yang
membara. Novel yang mampu meledakkan semangat saya adalah Laskar Pelangi , Sang
Pemimpi, dan Negeri 5 Menara. Ketiga novel tersebut sukses membuat saya tertawa
cekikikan sekaligus membuat semangat saya terbakar.Ingin seperti mereka yang
bisa bangkit ditengah kondisi yang hampir mustahil untuk maju.
Meski sudah banyak novel yang saya baca, tapi saya lupa soal alur cerita
novel-novel tersebut. Saya orang yang sangat pelupa. Bahkan novel Harry Potter
yang sudah sering saya baca, tidak banyak tokoh yang saya ingat dan alurnya pun
saya sudah mulai lupa. Hehehe….
Bagi saya
novel adalah karya sastra yang tiada ternilai.Dengan imajinasi penulis yang
tertuang didalamnya, menurut saya novel adalah karya sastra yang
mahal.Imajinasi itu mahal harganya.Kenapa mahal? Seperti yang di katakana
Albert Einstein, imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemanapun.Tidak jarang novel dibanderol dengan harga yang lumayan
Beruntung bagi siapa saja yang memiliki hoby membaca novel karena kita
bisa ‘memiliki’ dan merasakan imajinasi penulis-penulis hebat.Sampai sekarang
saya memiliki kekaguman tingkat dewa kepada para penulis novel yang mampu
mengarang cerita dengan tokoh dan latar sempurna. JK Rowling, Buya Hamka,
Habiburrahman El-Shirazi, Andrea Hirata, Dewi Lestari, Tere Liya, dan masih banyak lagi, mereka adalah
orang-orang istimewa, karena otak mereka bukan
hanya di isi oleh pengetahuan tapi juga imajinasi yang luar biasa. Saya
masih penasaran dari mana mereka bisa mendapatkan khayalan cerita yang luar
biasa seperti yang mereka tuangkan dalam setiap kalimat di buku mereka.
Sebenarnya kebiasaan saya suka membaca novel dimulai dari kebiasaan suka
membaca. Awali dengan ‘SUKA MEMBACA’.Buku apapun itu baca saja, selama buku itu
bisa memberikan manfaat.Semoga akhi dan ukhti juga punya hoby membaca.Karena
dengan membaca kita menjadi orang yang tadinya ‘TIDAK TAHU’ menjadi ‘TAHU’.Itu
artinya, kita bisa menambah pengetahuan. Dan dengan membaca novel otak kita
tidak hanya terisi oleh pengetahuan saja, tapi juga bisa di isi dengan ‘IMAJINASI’.
Semoga tulisan ini bermanfaat… :)
Syukron
Komentar
Posting Komentar